Entri Populer

Senin, 25 April 2011

Taman Orang - Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu

Judul Buku : Taman Orang – Orang Yang Sedang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu
Penulis : Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

“Bisikan cinta bukan sekedar bisikan
Tiada yang tahu apa yang telah dikabarkan
Urusan cinta tiada tuntas dengan penalaran
Tiada pula dengan analogi dan pikiran
Urusan cinta adalah urusan sentuhan hati
Urusan demi urusan datang silih berganti..”
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah hidup pada abad ke-8 Hijriah. Ia seorang ahli hukum Islam dan psikolog yang pakar mengenai cinta. Dalam buku Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu ini, kita diajak menyelami problematika cinta dan rindu serta seluk beluknya. Dengan kajian yang utuh dan jauh dari syubhat, beliau mampu menampilkan hakikat fitrah cinta 2 anak manusia yang berlainan jenis.
Jika ada yang belum pernah jatuh cinta, cobalah ikut rasakan tanda-tanda yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya ini. Pertama biasanya ia selalu menghujamkan pandangan matanya pada orang yang dicintainya, kedua malu-malu jika orang yang dicintainya memandangnya. Ketiga ia akan banyak mengingat, membicarakan dan menyebut nama orang yang dicintainya. Kemudian ia tunduk pada perintah orang yang dicintai dan mendahulukan kepentingannya daripada kepentingannya sendiri. Lalu orang yang mencinta bersabar menghadapi gangguan orang yang dicintai, memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya, mencintai tempat dan rumah sang kekasih, segera menghampiri yang dicintai bila dipanggil.
Selanjutnya ia akan ikut mencintai apapun yang dicintai sang kekasih. Jika akan mengunjungi orang yang dicintai jalan yang dilalui terasa pendek meskipun jaraknya jauh sekali. Dan biasanya ia akan salah tingkah jika sedang mengunjungi atau sedang dikunjungi orang yang dicintai. Lalu ia akan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut. Jika ada orang lain yang membahasnya ia akan merasa cemburu. Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai meskipun sebenarnya kita tidak menyukainya. Ini merupakan salah satu keharusan karena sedikit berkorban untuk mendapatkan keridhaan orang yang dicintai, rasanya merupakan kewajiban.
Ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta selain yang disebut diatas adalah ia akan mempunyai kebiasaan baru yaitu suka menyendiri dan kadang ada helaan nafas panjang yang kerap dilakukan. Dan tentunya ia akan selalu berusaha untuk menghindari hal-hal yang akan meregangkan hubungan karena yang dicari pastilah kecocokan antara orang yang mencintai dan orang yang dicintai. Pada akhirnya ia akan tunduk dan patuh pada orang yang dicintai.
Jika kita merasakan salah satu diantara tanda-tanda diatas bersiap-siaplah untuk merasakan tanda-tanda yang lain. Karena kalau salah satu tanda sudah datang, pasti akan diikuti oleh tanda yang lainnya. Bersyukurlah kalau kita mengalaminya. Ada satu hal yang kadang-kadang terlupakan atau dilupakan oleh orang yang sedang jatuh cinta. Apa? Allah, Tuhan yang memiliki cinta. Hanya Dia yang berhak dicintai. Pernahkan kita jatuh cinta pada-Nya?
Kalau jatuh cinta pada sesama manusia ada keinginan dari kita agar orang lain mengetahuinya. Ingin rasanya diberitahukan pada semua orang tentang apa yang sedang terjadi pada kita. Biar semua orang tahu kalau kita sedang jatuh cinta. Akankah sama ceritanya jika sedang jatuh cinta pada Allah. Rasanya tidak. Jika sedang jatuh cinta pada Allah, rasanya kita akan malu untuk mengakuinya apalagi sampai orang lain tahu. Kita akan sangat egois untuk tidak berbagi cerita pada orang lain.
Lalu berapa banyakkah dari kita yang pada saat fall in love selain mengingat dia (kekasih) juga mengingat Allah? Berapa banyakkah dari kita yang menyadari bahwa jatuh cinta merupakan anugerah besar yang harus disyukuri? Jika saja setiap orang yang sedang jatuh cinta pada sesama manusia dan mengalami tanda-tanda seperti tadi, merasakan dan melakukan hal yang sama pula dengan ketika ia jatuh cinta pada Allah Rabbul ‘Alamin, subhanallah, Mahasuci Allah yang telah memberikan cintanya pada manusia dengan memberikan anugrah berupa rasa cinta.
Buku ini layak dikonsumsi semua jenjang usia. Sangat membantu dalam urusan agama yang dapat mendatangkan kemaslahatan di dunia dan di akhirat. Di antara dua puluh sembilan bab bahasan, dibicarakan tentang istilah-istilah cinta dan tanda-tandanya, pembagian-pembagian cinta serta motif-motifnya, hukum-hukum dan kaitan-kaitannya, cinta yang benar dan cinta yang merusak. Yang kesemuanya didukung dengan butir-butir tafsir ayat, hadits-hadits Nabawi, masalah-masalah fiqih, atsar orang-orang salaf, syair dan gejala-gejala alam, sehingga diharapkan bisa memberikan kepuasan bagi pembaca dan pesona bagi yang melihatnya.
By : Moh. Zaiful Arifin. Hb

1 komentar: