Entri Populer

Selasa, 13 Desember 2011

GENERASI HARAPAN, MUARA PERADABAN


Aku Pemuda
Jalan ini kumulai dengan langkah sederhana, bukan karena gagahku pun egoku
Ya.....jejak perjuangan telah lama memberi isyarat
tuk hapuskan fatamorgana duka ibu pertiwi, yang mungkin belum disadari
tuk mengatasi problematika iman, yang kian merajalela
Aku Pemuda
aku laksana pedang yang terasah tajam
siap tuk mengukir kemerdekaan yang tlah lama tergemakan
tak peduli terjalnya jalan ini, akan kutapaki
tak peduli curamnya jalan ini, akan kutaklukan
aku rela jika lelah itu datang menghampiri
aku pun rela jika banyak hal mesti kukorbankan
walaupun tertatih diterpa badai, meskipun gontai karena beratnya beban
tentu saja karena aku pemuda, yang lahir dari rahim peradaban
yang dibesarkan oleh pengalaman dan zaman, yang akan menjadi lilin pembakar semangat
membuat batu karang keangkaramurkaan hancur lebur menjadi butiran debu
Aku pemuda
tertanting tangan kokoh ini tuk terus tulus menjelma
membuka jendela kebaikan, guna memancarkan lentera akhlak yang menawan
tuk melahirkan figur-figur indah sebagai teladan
bukan..ini bukan sekejar sajak yang tak jua beranjak
atau orasi yang tak terealisasi
tapi kerja nyata pemuda peduli, yang cinta akan negeri
Aku Pemuda
walau kini mungkin aku hanya setetes air
esok tiba aku pun kan menjadi samudera, yang mampu menampung segala asa bangsa
ya itu karena aku tak ingin menjadi orang biasa, karena kusiap menjadi luar biasa
akan kukumandangkan tekad dan citaku
tuk hadapi segala tantangan yang menghadang, tuk kibarkan harapan yang cemerlang
dan menyambut masa depan yang gemilang
ya...kejayaan itu pasti kan kembali, bertandang dalam nurani pertiwi


tak hanya itu.....
kejumudan akan terkikis oleh kemuliaan dan keikhlasan
karena islam akan mengulang kejayaan
aku, kalian dan seluruh pemuda muara peradaban
jangan biarkan semangat juang pergi meninggalkan
tetap kokoh membela kebenaran dengan penuh keimanan
karena hidup harus dihiasi perjuangan dan kegigihan
ayo bersama membangun peradaban
karena kita generasi harapan....
Allahu Akbar 3x
By : (Sofyana, 2011)

Senin, 22 Agustus 2011

Di Tepi Batas Ketangguhan


Di Tepi Batas Ketangguhan
Oleh : Ismeidas Makfiansah

Heidy merapikan kerudungnya, hatinya berdebar menahan rasa untuk bertemu dan berduaan dengan seorang ikhwan yg ia sayangi, walaupun sang ikhwan bukanlah muhrimnya, bahkan ia adalah suami orang lain. Ia selalu rindu tuk mendengar suara dan nashihat sang ikhwan yang terasa selalu menghangatkan jiwanya, menutup kosong relung hati yang belum terisi, dan untuk itu Heidy berani untuk membohongi hati dan ruhiyahnya yg bening, ia tau adalah berdosa berduaan dengan non muhrim, tapi nafsunya berkata lain, atas dasar cinta, kembali ia nodai statusnya selaku murobbiyah bagi banyak akhwat lain... bahkan ia karang dalil-dalil baru pembenaran dari tingkahnya, hingga tanpa sadar ia berhasil merusak cara berfikir tunas-tunas muda untuk mengikuti jalannya...

Heidy... ia tak menyadari bahwa ia kini telah jatuh dan menyerah tak sanggup bertahan di tepi batas ketangguhannya...


Aditya membuka account FBnya sambil sumringah, sebagai seorang aktivis dakwah yg superaktif, tentu banyak para ikhwan dan tentu para akhwat yg mengaguminya, belum lg dengan kemampuan orasinya yg menggetarkan jiwa..., dan benar dugaannya, account facebooknya penuh dengan comment, pesan dinding dan hadiah... Ada sebongkah kebaggaan membuncah di relung dadanya yg berbunga-bunga... yes i am eksist!!! Aditya semakin merasa di awang-awang membaca inbox dari akhwat-akhwat Favoritnya... Hmmmm Aditya sadar ia kini terperosok dalam jurang ujub dan riya, cinta popularitas serata penyakit tebar pesona, tapi racun itu kini terlalu kuat dihatinya... tangannya pelan menggeser mouse PC-nya... hmm mana orangnya yaa, Aditya mengklik... ia menulis pesan singkat... "ustadz, tolong ana ustadz, ana ingin ketemu, ana sakit..." matanya berkaca-kaca, ia tau ini harus berakhir, dan semoga ustad tercintanya bisa membantunya, tanganya menggerakkan mousenya lagi kali perintah shutdown yg ia pilih... bismillah, ajarkan aku keikhlasan ya Allah...

Aditya kini bergelombang samudra jiwanya, karena ada pertarungan hebat disana, disamudra hatinya... pertarungan di tepi batas ketangguhannya...


Ryan tersenyum, sebentar lg tv barunya yg 50 inc akan segera tiba, hatinya berbunga tentu tv itu akan membuat anak-anaknya bangga dan girang, ryan terlupa bahwa tv itu akan membuat anak2nya makin tenggelam dengan playstation dan serial narutonya, ryan seorang ustad yang cukup sukses di usia mudanya ia sudah punya rumah bergaya minimalis ber AC, mobil bermerk terkenal, ia dan teman-temannya memang jago dalam soal bisnis, tapi ryan lalai akan suatu hal, kesuksesannya kadang membuat ia tidak lagi sensitif pada sunah Rosul, beberapa lalu saja ia berkumpul dengan teman-teman dakwahnya di sta*b*ck cafe, tempat ngopi mewah, kemarin ia mengajak anak-anaknya juga kebioskop mewah untuk nonton 2012, kesuksesan melupakan Ryan dengan ucapannya sa'at dulu mengisi sebuah acara pengajian dipuncak, bahwa da'i harus bisa menteladani ke-zuhud-an Rosul, "zuhud kan bukan berarti mengharamkan yg halal, lagi pula kan tidak ada salahnya, selama kita mencari harta dengan halal dan kita bayar zakat, yg lain aja mungkin ngiri" dalihnya untuk membenarkan gaya hidunya yang sudah berubah. Tapi sekali Ryan lupa dulu keras sekali ia ingatkan adik-adik kelasnya utuk mencontoh kezuhudan Umar bin khotob, Umar bin Abdul Azis, dan pejuang2 hammas di palestina... tapi kini ia lupa dengan kata-katanya, ac rumah dan ac mobilnya membuat ia tak mampu lg untuk menjadi tauladan ummat seperti abu dzar al ghifari, dulu ia berkata kita harus kaya untuk dakwah, tp kini ia sudah kaya toh sumbangsih kekayaannya biasa-biasa saja.

Ryan ... ia kini asyik dalam kesuksesannya... ia menyerah, tergelincir dari tepi batas ketangguhannya....


Raka memacu motornya dengan segera, ia harus segera sampai ke Universitas K, karena ia harus mengisi training beberapa saat lagi, ia memang rutin memberi training di kampus itu, cuma kadang Raka kecewa pada mereka... pada aktivis dakwah disana, dikampus itu, hatinya kadang kecut tiap kali menerima uang transport dari trainingnya, hanya 3 lembar 50 ribuan, ya sebetulnya Raka tidak terlalu perduli pada nominalnya, toh di san-lat, pengajian-pengajian anak rohis dan dikomunitas anak jalanan ia rutin mengisi walaupun tanpa bayaran, hanya segelas minuman mineral dan kue yg agak keras untuknya, dan itu selalu berhasil memuaskan semangatnya. Tapi kampus ini beda, ini kampus orang kaya, aktivis dakwahnya pun orang-orang berada, untuk menyewa villa pesantren kilat pun, uang 25juta kecil buat mereka, apalagi cuma buat futsal dua kali seminggu tentu entenglah... padahal ditempat lain sebagai training yg memang jempolan, Raka biasa menerima sepuluh kali lipat dari honor dikampus itu. Batin Raka bergemuruh ini bukan soal uang, ini soal perasaan, disitu ia merasa tidak dihargai sama sekali. Ia sebetulnya sudah malas untuk mengisi training disana buat apa, mending istirahat dirumah... tapi Raka selalu teringat pesan guru ngajinya, untuk selalu meluruskan niat, meluruskan hati, karena diakhirat hati itu akan ber"nyanyi" tentang apa yg bergemuruh disana selama ini... maka seperti saat ini ia harus memacu kuda besinya kekampus itu, agar hatinya mampu bertahan dibatas ketangguhannya... "bismiLLah ya Allah buang dunia dari hatiku..." desisnya... namun Raka terkesiap, sejenak dialog dihatinya tadi membuat ia lalai akan sebuah kopaja dari arah berlawanan yg tiba-tiba menyalip......

pandangan Raka kosong.... Allah memanggilnya... ditepi batas ketangguhannya.

Kawan, dimana batas ketangguhanmu...? masih sanggupkah kau bertahan disana...? diantara pesona dunia yang menyilaukan mata, merajuk sendu merayu jiwa...
aku menantimu dibatas ketangguhanku, bertahanlah untuk terus kuat, bertahan tanpa ada lagi rasa ragu.

"Diantara orang-orang Mu'min itu ada orang-orang yang menepati janji-janji-
nya kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur; dan diantara mereka
ada yang menunggu. Dan mereka tidak merubah janjinya sedikitpun."(QS Al Ahzab 23)

kawan..., ingatkah kita pada sabda Rosulullah pada sang abu tholib pamannya...

“Wahai paman! Demi Allah! Seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan urusan ini, niscaya aku takkan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya, atau aku binasa.”

Rasulullah SAW menangis meneteskan air mata, kemudian bangkit berdiri.
Ketika berpaling hendak pergi, Abu Thalib memanggil beliau, “Menghadaplah kepadaku wahai anak saudaraku!” Maka Rasululllah SAW menghadap kepadanya. Abu Thalib berkata,

“Pergilah wahai anak saudaraku! Katakan apa yang engkau sukai. Demi Allah! Aku tidak akan menyerahkanmu selamanya.”

Ibnu Abidunia menyampaikan kisah dari Abdullah Bin Salaam,
"Aku pergi ke rumah Utsman ketika dia sedang dikepung dirumahnya dan aku bertemu dengan
dia, lalu Utsman berkata, "Selamat datang saudaraku, aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW di suatu lorong yang sempit dan Beliau berkata :"Ya Utsman mereka mengepung kamu?" aku menjawab, "Ya" Nabi bertanya lagi, "Dan mereka membuat kamu haus?" Aku menjawab, "Ya"
Kemudian Nabi memberiku bejana berisi air dan aku minum sampai puas dan aku rasakan dinginnya air pada dada dan pundakku, lalu Beliau berkata, "Kalau kamu menghendaki, kamu dimenangkan dan kalau kamu menghendaki kamu bisa berbuka puasa di tempat kami."
Ketika itu Utsman dalam keadaan puasa . Utsman berkata,

"Aku memilih berbuka puasa di tempat Nabi SAW." Tepat pada sore hari itu Utsman ra dibunuh. ia pergi tuk berbuka puasa dengan kekasih hatinya. yg lebih ia cintai dari kemenangan dunia...
to be continued... may be..



Selasa, 05 Juli 2011

Aku Ingin Seorang Teman


Aku ingin seorang teman
yang senyumnya bertahan
dalam gemuruh kota dan sunyi desa
Aku ingin seorang teman
yang tidak putus-asa di musim kemarau
dan tidak sombong di musim hujan

Aku ingin seorang teman
yang nafasnya tetap teratur
dalam keributan dan keheningan
Aku ingin seorang teman
yang bisa memisahkan urusan pribadi
dan kepentingan banyak orang.

Kalau boleh aku ingin memilih teman
yang tetap berpikir jernih
di dalam keruhnya zaman
yang sanggup mendengar
pujian maupun ejekan
yang tetap punya harapan
pada saat orang lain ketakutan
yang tetap bersih dan sehat
pada saat semua jadi jorok dan sakit-sakitan

Tetapi aku tahu semua teman bisa pergi
untuk sementara atau selamanya
Seorang teman bisa berkelit,
bisa jadi pikun atau pura-pura lupa
Sementara aku sendiri juga bisa mati
sebelum rumah persahabatan
selesai kubangun untuknya.

Karena itu aku ingin seorang teman
yang bersedia tinggal di hati-kecilku
dan memberiku ruang di dalam hatinya.

Selasa, 26 April 2011

Senin, 25 April 2011

Taman Orang - Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu

Judul Buku : Taman Orang – Orang Yang Sedang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu
Penulis : Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

“Bisikan cinta bukan sekedar bisikan
Tiada yang tahu apa yang telah dikabarkan
Urusan cinta tiada tuntas dengan penalaran
Tiada pula dengan analogi dan pikiran
Urusan cinta adalah urusan sentuhan hati
Urusan demi urusan datang silih berganti..”
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah hidup pada abad ke-8 Hijriah. Ia seorang ahli hukum Islam dan psikolog yang pakar mengenai cinta. Dalam buku Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu ini, kita diajak menyelami problematika cinta dan rindu serta seluk beluknya. Dengan kajian yang utuh dan jauh dari syubhat, beliau mampu menampilkan hakikat fitrah cinta 2 anak manusia yang berlainan jenis.
Jika ada yang belum pernah jatuh cinta, cobalah ikut rasakan tanda-tanda yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya ini. Pertama biasanya ia selalu menghujamkan pandangan matanya pada orang yang dicintainya, kedua malu-malu jika orang yang dicintainya memandangnya. Ketiga ia akan banyak mengingat, membicarakan dan menyebut nama orang yang dicintainya. Kemudian ia tunduk pada perintah orang yang dicintai dan mendahulukan kepentingannya daripada kepentingannya sendiri. Lalu orang yang mencinta bersabar menghadapi gangguan orang yang dicintai, memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya, mencintai tempat dan rumah sang kekasih, segera menghampiri yang dicintai bila dipanggil.
Selanjutnya ia akan ikut mencintai apapun yang dicintai sang kekasih. Jika akan mengunjungi orang yang dicintai jalan yang dilalui terasa pendek meskipun jaraknya jauh sekali. Dan biasanya ia akan salah tingkah jika sedang mengunjungi atau sedang dikunjungi orang yang dicintai. Lalu ia akan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut. Jika ada orang lain yang membahasnya ia akan merasa cemburu. Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai meskipun sebenarnya kita tidak menyukainya. Ini merupakan salah satu keharusan karena sedikit berkorban untuk mendapatkan keridhaan orang yang dicintai, rasanya merupakan kewajiban.
Ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta selain yang disebut diatas adalah ia akan mempunyai kebiasaan baru yaitu suka menyendiri dan kadang ada helaan nafas panjang yang kerap dilakukan. Dan tentunya ia akan selalu berusaha untuk menghindari hal-hal yang akan meregangkan hubungan karena yang dicari pastilah kecocokan antara orang yang mencintai dan orang yang dicintai. Pada akhirnya ia akan tunduk dan patuh pada orang yang dicintai.
Jika kita merasakan salah satu diantara tanda-tanda diatas bersiap-siaplah untuk merasakan tanda-tanda yang lain. Karena kalau salah satu tanda sudah datang, pasti akan diikuti oleh tanda yang lainnya. Bersyukurlah kalau kita mengalaminya. Ada satu hal yang kadang-kadang terlupakan atau dilupakan oleh orang yang sedang jatuh cinta. Apa? Allah, Tuhan yang memiliki cinta. Hanya Dia yang berhak dicintai. Pernahkan kita jatuh cinta pada-Nya?
Kalau jatuh cinta pada sesama manusia ada keinginan dari kita agar orang lain mengetahuinya. Ingin rasanya diberitahukan pada semua orang tentang apa yang sedang terjadi pada kita. Biar semua orang tahu kalau kita sedang jatuh cinta. Akankah sama ceritanya jika sedang jatuh cinta pada Allah. Rasanya tidak. Jika sedang jatuh cinta pada Allah, rasanya kita akan malu untuk mengakuinya apalagi sampai orang lain tahu. Kita akan sangat egois untuk tidak berbagi cerita pada orang lain.
Lalu berapa banyakkah dari kita yang pada saat fall in love selain mengingat dia (kekasih) juga mengingat Allah? Berapa banyakkah dari kita yang menyadari bahwa jatuh cinta merupakan anugerah besar yang harus disyukuri? Jika saja setiap orang yang sedang jatuh cinta pada sesama manusia dan mengalami tanda-tanda seperti tadi, merasakan dan melakukan hal yang sama pula dengan ketika ia jatuh cinta pada Allah Rabbul ‘Alamin, subhanallah, Mahasuci Allah yang telah memberikan cintanya pada manusia dengan memberikan anugrah berupa rasa cinta.
Buku ini layak dikonsumsi semua jenjang usia. Sangat membantu dalam urusan agama yang dapat mendatangkan kemaslahatan di dunia dan di akhirat. Di antara dua puluh sembilan bab bahasan, dibicarakan tentang istilah-istilah cinta dan tanda-tandanya, pembagian-pembagian cinta serta motif-motifnya, hukum-hukum dan kaitan-kaitannya, cinta yang benar dan cinta yang merusak. Yang kesemuanya didukung dengan butir-butir tafsir ayat, hadits-hadits Nabawi, masalah-masalah fiqih, atsar orang-orang salaf, syair dan gejala-gejala alam, sehingga diharapkan bisa memberikan kepuasan bagi pembaca dan pesona bagi yang melihatnya.
By : Moh. Zaiful Arifin. Hb

Kamis, 24 Februari 2011

Kondisi Umat Islam Saat Ini

Nama : Moh. Zaiful Arifin. Hb
Dept : Teknik Pertanian / Teknik Mesin Biosistem 45
Tugas tausiyah Syuro Marbot Al Hurriyyah IPB 08 Januari 2011
Ahwaal Al-Muslimin Al-Yaum
( Kondisi Umat Islam Saat Ini )

Rerentetan peristiwa telah banyak mengajarkan kepada kita bahwa penyakit yang mengotori umat islam begitu beragam. Secara politik kita terjajah oleh barat, sementara rakyat bergelimang dalam kemiskinan, terpecah belah dalam intrik-intrik kepartaian, dan pemimpin yang berlomba-lomba dalam kekayaan. Dalam bidang ekonomi sistem riba merajalela, perusahaan-perusahaan barat menguasai hampir seluruh sektor ekonumi dan mengekloitasi sumber daya alamnya.
Dalam bidang sosial, tidak bisa dipunkiri lagi bahwa krisis moral dan hedonisme telah mencabut akar keluhuran budi pekerti dan rasa kemanusiaan yang Muhammad SAW wariskan kepada kita. Sementara demam kebarat-baratan telah merubah gaya hidup dalam semuasisinya secara begitu cepat, secepat racun yang mengalir keseluruh tubuh melalui ratusan pembuluh darah, dan akhirnya mencabut kedamain hidup ini. Dalam bidang yang sama umat islam dikuasai oleh undang-undang buatan manusia yang tidak akan pernah bisa menghentikan langkah-langkah congkakpara kriminalis, mancegah kezaliman, dan tidak akan sanggup mengungguli undang-undang langit yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Dalam bidang kejiwaan umat islam telah dirasuki oleh keputusasaan yang membinasakan, kemaslahatan dan apatisme, kepengecutan dan kerendahdirian, yang semua itu telah berhasil meraup semangat berkorban dan membakar umat islam keluar dari barisan para mujahidin menuju barisan orang-orang yang lengah dan lalai.
Tidak ada yang bisa diharapkan dari ummat ini yang telah digerogoti oleh berbagai penyakit ganas dalam semua aspek kehidupannya. Sungguh umat ini telah dijajah dan berpecah belah antar golongan yang ada didalamnya, terdapat kebobrokan sistem dan hukum, keuputusaan, kebakhilan, egoisme, kebencian, dan kepengecutan telah menjadi menu makanan utama yang selalu mereka santap setiap harinya.
Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kelemahan dari ummat islamlah yang menyebabkan semua ini terjadi.
• Dho’ful Aqidah (lemahnya aqidah)
Dari segi aqidah masih banyak ummat islam yang rindu pada sesuatu yang rindunya melebihi rindunya kepada Allah, yang cinta sesuatu yang cintanya melebihi cintanya pada Allah, yang takut pada sesuatu sehingga menggugurkan rasa takutnya pada Allah, yang berharap pada sesuatu sehingga melenyapkan harapanya kepada Allah SWT.

• Dho’fu Tarbiyah wa Dho’ful Tsaqofa (Lemahnya pendidikan dan lemahnya pengetahuan )
Lemahnya wawasan umat islam terhadap keterpurukan yang sedang menjadi tampuk permasalahan saat ini telah berhasil meraup semangat berjihad para pemuda, karena Sebenarnya wawasan Islamiyah inilah yang akan menggerakkan diri setiap
Muslim untuk tidak memikirkan diri sendiri dan bisa bersikap kritis.
Orientasi pemikiran yang hanya untuk diri sendiri akan berakibat seseorang
dalam kelemahan, keegoisan, kepengecutan, dan kebuntuan dalam mencari solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi.

Berbagai perang pemikiran yang telah dilontarkan kepada umat ini telah berhasil meraup semangat berjihad, semangat berkarya, semangat untuk menorehkan prestasi, dan semangat untuk selalu peduli terhadap keadaan sekitar. Sehingga umat ini mendirita penyakit yang berkepanjangan, karena kita hanya bisa terngangah saat orang-orang kafir mengelabuhi kita, diam saat harta kita dirampas, kagum saat mereka melontarkan pendapatnya, dan bahkan kita bangga di saat keluhuran agama ini di injak-injak.

• Dho’fu dakwah (Lemahnya dakwah)
Allah menciptkan manusia di dunia untuk memperbaiki peradaban yang sedang jauh dari syariat islam, hal inilah yang mewajibkan kita untuk berdakwah di muka bumi ini.
Dakwah itu mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik, sehingga mereka meninggalkan thaghut dan beriman kepada Allah agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. Sehingga jika dakwah ini lemah dan Cuma segelintir orang yang peduli padanya maka bukan tidak mungkin banyak dari umat ini yang akan menyekutukan Allah dan selalu berada dalam kejahiliyahan.

• Dho’fu tanzim (lemahnya struktur/organisasi)
Lemahnya struktur / organisasi islam yang ada saat ini bisa disebabkan karena semangat untuk berharokah (bergerak) sangant minim. Organisasi yang ada hanya diam ditempat tidak mengalami perkembanagan bahkan mengalami kemunduran, pada saat kondisi inilah peran evaluasi sangatlah penting, agar organisasi yang ada bisa dipantau dan diperbaiki.
• Dho’fu akhlak(lemahnya akhlak)
Akhlak umat islam sekarang ini telah banyak yang jauh nilai-nilai islam yang sebenarnya padahal akhlak itu yang menjadi salah satupedoman kita dalam berhungan dengan allah, berhubungan dengan rasul, berhubungan dengan dirinya sendiri, berhubungan dengan sesama manusia, dan berhubungan dengan alam semesta.
Maka untuk memecahkan masalah ini adalah dengan cara addakwah alharokiyah assamil yaitu dengan cara berdakwah secara menyeluruh. Bukan sebagian karena semua bagian dari umat ini menderita penyakit yang telah lama. Dakwah menyeluruh ini bersifat
• Robbaniyah
Dakwah yang dilakukan harus berorentasi ketuhanan
• Manhajiah
Dakwah yang dilakukan harus mempunyai konsep atau metode sesuai dengan mihwarnya
• Marhaliyah
Dakwah yang dilakukan harus bertahap yang meliputi pengenalan, pengkaderan, dan pemberian beban atau tugas.
• Al-Waliyah
Dakwah ini harus punya prioritas
• Al-waqiyah
Dakwah yang dilakukan harus realistis dan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan umat saat ini.
• Al-mutawazinah
Dakwah yang dilakukan harus seimbang, tidak ada parsialisasi

Senin, 31 Januari 2011

Pelantikan Pengurus LDK Al Hurriyaah IPB 2011


 “خير سلف بخير خلفPatah tumbuh hilang berganti. Begitulah pepatah Arab biasa mengiaskan prosesi regenerasi atau pelantikan. Pelantikan kerap dilakukan oleh semua organisasi guna menciptakan generasi penerus dalam organisasi itu sendiri. LDK Al-hurriyyah IPB pun sebagai lembaga kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang dakwah telah melakukan pelantikan pengurus tahun 2011.
Sabtu, 22 Januari 2011 tepat jam 20.00 Wib rangkaian pelantiakn dimulai dengan penuh semangat, acara diawali dengan MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) yang  terdiri beberapa kegiatan yang menakjubkan seperti  games untuk meningkatkan, makan bersama, qiyamul lail ,   sholat subuh berjamaah di masjid Al-Hurriyaah, dan Out Bond dipagi harinya.

Out Bond dibuka sebelum matahari menampakkan senyum ke bumi ini,  Para kader dakwah berbondong-bondong menyusuri jalan yang basah karena embun pagi untuk berkumpul di lapangan masjid Al-hurriyyah. Pembacaan basmalah dan tilawah Al-qur’an surat Al-anfal ayat 1-7 membuka acara pra-pelantikan itu. Selain itu, riyadhoh (olahraga) bersama juga dilakukan para kader dakwah dengan semangat. Kemudian mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyusuri peta yang telah diberikan oleh panitia. Dalam peta tersebut kader dakwah (calon pengurus) akan singgah pada dua pos. Setiap pos akan menguji tugas-tugas hafalan dan pemahaman calon pengurus yang telah diberikan oleh panitia. Pada pos pertama setiap kelompok dituntut untuk mampu menyebutkan dan memahami sepuluh muwashofat (ciri muslim yang baik) dan pos kedua setiap kelompok dituntut kembali untuk mampu mengulang hafalan surat Ash-shaf  1-4 yang telah ditugaskan oleh panitia.selain itu, setiap kelompok pun harus mengucapkan clue-clue berupa ikrar yang di berikan panitia pada setiap pos, hal tersebut mengingatkan calon pengurus akan arkanul bai’at yang wajib dipahami bagi mereka yang akan terikat janji. Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang didapat pada prapelantikan, contohnya manajemen organisasi, pentingnya ukhuwah islamiyah, dan lain-lain.
Setelah calon pengurus dan panitia sarapan bersama, mereka bersama-sama jalan menuju lapangan masjid al-hurriyyah. Di sana, suara MC mendominasi untuk mengkondisikan peserta, upacara pelantikan pengurus LDK Al-hurriyyah 2011 pun dimulai. Tilawah Al-qur’an kembali membuka upacara tersebut. Segala prosesi pelantikan dilakukan mulai dari tausiyah oleh ust. Furqon, penyerahan bendera Al-hurriyyah kepada ketua LDK Al-hurriyyah 2011 (Abdul Basyir), penyematan pin secara simbolis, orasi sang ketua LDK Al-hurriyyah 2011 sampai menyanyikan mars Al-hurriyyah dilakukan dalam suasana khidmat. Seluruh peserta upacara pelantikan pengurus LDK Al-hurriyyah mengikutinya dengan teratur dan semangat. Orasi sang ketua pun menggema “...dalam dakwah tidak mengenal istilah estafet kepemimpinan, namun lebih tepat jika disebut tangga kepemimpinan....”.
Akhirnya, muhasabah dan do’a rabithah oleh wakil ketua LDK Al-hurriyyah (Moh. Zaiful Arifin. Hb) menggenapkan prosesi upacara pelantikan tersebut. Muhasabah dilantunkan dengan penuh khidmat, membuat hati ini semakin kokoh dalam barisan dakwah ini “Sungguh engkau maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah  berhimpun dalam naungan cinta mu.................”.
“...dakwah itu seperti pohon yang berada di samping kanan kiri kita dan kita seperti daunnya. Pohon akan terus berdiri tegak walaupun daun-daunnya berguguran begitu juga dakwah yang akan terus berjalan walaupun kita berguguran dalam medan dakwah tersebut...”